Cara Kerja Sistem Pengisian Dengan Menggunakan Regulator Konvensional (Konvensional Charging Sistem)


Prinsip Kerja Sistem Pengisian  Konvensional

Pada dasarnya cara kerja dari sistem pengisian konvensional  yaitu dengan mengatur kemagnetan pada rotor coil yang terdapat di dalam alternator, dengan kata lain pada saat kunci kotak dihidupkan maka pada saat ini rotor akan menjadi magnet sehingga nanti pada saat mesin mulai berputar (saat ini rotor pun ikut berputar) maka stator akan menghasilkan listrik dikarenakan pada saat ini terjadi pemotongan garis gaya magnet yang akhirnya menimbukan energi listrik.
Apabila putaran mesin mulai naik (putaran menengah) dan tegangan listrik yang dihasilkan pun ikut naik  maka untuk menghindari terjadinya overcharging pada baterai, tegangan listrik yang dihasilkan harus diturunkan dengan cara mengurangi kemagnetan yang ada pada rotor. Pengurangan kemagnetan rotor ini dilakukan dengan melewatkan jalur listrik yang akan masuk ke rotor melalui sebuah resistor .
Pada saat putaran mesin sangat tinggi maka pada saat ini pengisian akan di matikan dengan cara menghilangkan kemagnetan pada rotor dengan (listrik yang akan masuk ke alternator langsung di massakan).

Untuk mempermudah memahami cara kerja dari sistem pengisian maka kita akan pecah menjadi 3 bagian diantaranya adalah
  1. Pada saat kunci kontak posisi on dan mesin mati

    Gambar 1 Cara kerja sistem pengisian kunci kontak on mesin mati

    Cara kerja sistem pengisian pada saat ini kunci kontak sudah di posisi on akan tetapi mesin belum di hidupkan alternator belum melakukan pengisian. Tanda awal kondisi pengisian dalam kondisi bekerja diantaranya:
    1. Lampu Charging (CHG) menyala.
    Untuk memastikannya bisa dengan melihat lampu, bisanya di tempatkan di dalam dashboard atau mungin diluar dashboard berdekatan dengan lampu indikator lainnya seperti indikator oli, indikator temperatur dan lain lain.
    2. Rotor pada alternator timbul kemagnetan
    Untuk memastikannya bisa dengan cara menempelkan besi (bisa dengan obeng atau kunci lainnya) ke bodi alternator. Pastikan besi tersebut tertarik oleh kemagnetan pada rotor.

    Pada saat ini bisa kita lihat pada gambar1 dengan garis ditandai warna biru. Untuk aliran listrik pada saat ini adalah

    Dari baterai listrik akan dialirkan menuju ke fusible link kemudian ke ignition swith (terminal IG kunci kontak) kemudian dari IG di bagi mejadi 2 bagian, satu ke terminal L dan yang satunya ke terminal IG pada regulator.
    Untuk yang terminal L regulator
    Dari terminal L regulator ke terminal P0 kemudian ke terminal P1 lalu ke terminal E kemudian ke massa.

    Untuk yang terminal IG regulator
    Dari terminal IG masuk ke terminal PL1 kemudian ke terminal PL0 lalu ke terminal F regulator kemudian masuk ke terminal F alternator lalu masuk kedalam rotor koil lalu ke terminal E alternator lalu ke massa, maka pada saat ini rotor menjadi magnet.


  2. Pada saat mesin hidup putaran mesin rendah

    Cara kerja sistem pengisian pada saat mesin hidup 

  3. Pada saat mesin hidup putaran mesin tinggi





0 Response to "Cara Kerja Sistem Pengisian Dengan Menggunakan Regulator Konvensional (Konvensional Charging Sistem)"

Posting Komentar